PKB Bengkalis Meminta Pemda Perhatikan Ponpes Saat “New Normal” Diterapkan

dibaca: 3425 kali
Oleh: redaksi Umum | Minggu, 31 Mei 2020 - 12:38:32 WIB

PKB Bengkalis Meminta Pemda Perhatikan Ponpes Saat “New Normal” Diterapkan

Misliadi, S.Hi Ketua DPC PKB Kab. Bengkalis

BENGKALIS - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bengkalis, Misliadi meminta pemerintah daerah Bengkalis untuk memperhatikan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Bengkalis guna menyongsong rencana pemerintah yang akan menerapkan “New Normal” di sejumlah daerah di Indonesia terkhusus daerah Bengkalis.

 

Misliadi mengatakan, pihaknya menyambut baik new normal yang digagas pemerintah. Dimana kebijakan baru tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

 

Penerapan "New Normal" bukan hanya pemulihan ekonomi masyarakat saja tapi juga termasuk pendidikan anak-anak, selain sekolah - sekolah umum disana ada juga pondok pesantren yang selama ini menjalankan proses pendidikan secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah". Ungkap Misliadi.

 

"Ada beberapa pondok pesantren di kabupaten ini dan satupun tidak ada yang negeri. Jadi saya minta agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus untuk Ponpes". Tambah beliau.

 

Pihaknya sangat mendorong agar Ponpes diberikan bantuan untuk melaksanakan protokoler kesehatan dalam bentuk tempat cuci tangan, masker untuk santri dan tenaga pengajar, bantuan hand sanitizer serta bantuan alat pengukur suhu tubuh.

 

Jadi yang sangat mendesak dibutuhkan pesantren adalah sarana prasarana yang sesuai dengan protap/SOP penanganan dan pencegahan Covid-19 seperti alat pengukur suhu dan APD lainya disamping pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru honor.

 

"Selama ini, ponpes sendiri cenderung mandiri dalam menjalankan sistem pendidikan. Bahkan bisa dikatakan sama sekali tanpa bantuan dana dari pemerintah. Oleh sebab itu,Kami harapkan Pemda bengkalis bisa mendukung ponpes agar tetap berkegiatan kembali, namun tetap mengikuti standar protokol kesehatan,"tutup Misliadi.**(rls)

  Print Berita

0 Komentar

Tulis Komentar

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Komentar Facebook