PKB Bengkalis Meminta Pemda Perhatikan Ponpes Saat “New Normal” Diterapkan
dibaca: 3425 kaliBerita Sebelumnya
- UKM Kesenian Bathin Alam Sukses Gelar Festival Band di Acara Polbeng Fest 2025
- Berita Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
- Pemdes Pematang Duku Ikuti Pawai Taaruf Sukseskan MTQ Ke - 57 Kecamatan Bengkalis
- Info Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
Berita Terkait
- Bengkalis Membaca : Generasi Membaca, Generasi Keren
- Pelaksanaan New Normal Masih Menunggu Intruksi Pemerintah Pusat
- Dampak Covid, Honor Guru Madrasah pun Dipangkas
- Pasca Putusan Bongku, PB. HPMMS Riau Serukan Masyarakat Lawan PT Arara Abadi
- Prihatin Dengan Ekonomi Masyarakat Terdampak Covid 19, KNPI Bukit Batu Salurkan 95 Paket Pangan
- Legislator PKB Berkolaborasi Bersama NU dan LAZISNU Bagikan Paket Sembako Kepada Guru Ngaji
BENGKALIS - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bengkalis, Misliadi meminta pemerintah daerah Bengkalis untuk memperhatikan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Bengkalis guna menyongsong rencana pemerintah yang akan menerapkan “New Normal” di sejumlah daerah di Indonesia terkhusus daerah Bengkalis.
Misliadi mengatakan, pihaknya menyambut baik new normal yang digagas pemerintah. Dimana kebijakan baru tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Penerapan "New Normal" bukan hanya pemulihan ekonomi masyarakat saja tapi juga termasuk pendidikan anak-anak, selain sekolah - sekolah umum disana ada juga pondok pesantren yang selama ini menjalankan proses pendidikan secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah". Ungkap Misliadi.
"Ada beberapa pondok pesantren di kabupaten ini dan satupun tidak ada yang negeri. Jadi saya minta agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus untuk Ponpes". Tambah beliau.
Pihaknya sangat mendorong agar Ponpes diberikan bantuan untuk melaksanakan protokoler kesehatan dalam bentuk tempat cuci tangan, masker untuk santri dan tenaga pengajar, bantuan hand sanitizer serta bantuan alat pengukur suhu tubuh.
Jadi yang sangat mendesak dibutuhkan pesantren adalah sarana prasarana yang sesuai dengan protap/SOP penanganan dan pencegahan Covid-19 seperti alat pengukur suhu dan APD lainya disamping pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru honor.
"Selama ini, ponpes sendiri cenderung mandiri dalam menjalankan sistem pendidikan. Bahkan bisa dikatakan sama sekali tanpa bantuan dana dari pemerintah. Oleh sebab itu,Kami harapkan Pemda bengkalis bisa mendukung ponpes agar tetap berkegiatan kembali, namun tetap mengikuti standar protokol kesehatan,"tutup Misliadi.**(rls)
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

