DP3A Taja Kegiatan Pola Pengasuhan Orang Tua Melalui Hipnoparenting Skill
dibaca: 116 kaliBerita Sebelumnya
- Cegah Penyebaran Covid 19, Personil Koramil 8 Merbau Kembali Gelar Patroli Prokes
- Anggota TNI 11 Kandis Gelar Operasi Bantuan Prokes
- Personil Koramil 9 Minas Serma M Nasir Giat Ikuti Safari Ramadhan
- Bupati Bengkalis Safari Ramadhan Di Masjid Al Jihad Mandau
Berita Terkait
- Putus Mata Rantai Covid 19, Babinsa Koramil 06 Sungai Apit Gelar Patroli Prokes
- Jaga Objek Vital Nasional, Babinsa Koramil 09 Minas Gelar Patroli Wilayah
- Personil Koramil 11 Kandis Gelar Patroli Karlahut
- Cegah Covid 19, Babinsa Desa Semukut Gelar Patroli Prokes
- Lapas Bengkalis Digeledah, Handphone, Charger dan Benda Tajam Ditemukan
- Babinsa Kampung Muara Bungkal Gelar Patroli Karlahut Bersam Warga
BENGKALISINFO.COM - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga dengan tema “Pola Pengasuhan Orang Tua Melalui Hipnoparenting Skill” Kabupaten Bengkalis tahun 2021.
Acara yang dilaksanakan Rabu (24/2/2020) kemarin di hotel Marina Bengkalis tersebut turut menghadirkan tiga narasumber Hipnoterapis Klinis di Minda Brilliant Indonesiam Khairul Anwar, dan Psikolog Trainer di Minda Brilliant Indonesia Yuli Widianingsih, dan Darwin Suhenda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bengkalis H Raja Arlingga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti kegiatan seminar Pola Pengasuhan Orang Tua melalui Hipnoparenting Skill tersebut.
Narasumber Saat Menyampaikan Materi Pelatihan
Ia menjelaskan bahwa pola asuh anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak di fase fase kehidupan selanjutnya. Karena dalam pola asuh anak tersebut kebiasaan dan karakter anak akan terbentuk.
“Mudah- mudahan melalui kegaiatan ini, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita sebagai orangtua, pemerintah, tenaa pendidik, dan pemangku kepentingan lainya, dalam memberikan pembinaan dan pengasuhan kepada anak. Sehingga kedepannya kita dapat menciptakan generasi kabupaten Bengkalis menjadi generasi yang cerdas, berkualitas, dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Foto Bersama Jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Narasumber
Ia juga mengatakan anak adalah amanah sekaligus karunia dari Allah SWT, anak tidak hanya sebatas anugerah tetapi juga generasi penerus pemegang estapet pembangunan bangsa ini kedepan. Dan harus dilindungi segala bentuk diskriminalisasi serta kekerasan maupun penindasan.
“Pola asuh anak secara benar dan baik sangatlah penting, guna membantu anak untuk tumbuh dan berkembangan dengan merawat, membimbing dan mendidik, agar anak mencapai kemandirian,” ujarnya.
Menurutnya, para orangtua islami secara umum, dalam mengasuh dan mendidik anak sering kali tidak diimbangi dengan pengetahuan tentang bagaimana mendidikan anak sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Sehingga atas tidak memiliki pengetahuan tersebut, membuat kita menjadi lupa akan tanggungjawab sebagai orangtua dan mendidik pun dengan pola yang tidak dibenarkan dalam islam.
Pemandu Pelatihan Oleh Salah Satu MC Terbaik Pemda Kabupaten Bengkalis
“Untuk itu, kami berpesan kepada semua orangtua bahwa orangtua mempunyai peranan besar terhadap perkembangan anak. Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh besar terhadap perilaku dan tumbuh kembang anak,” katanya.
Senada juga disampaikan Pj Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi mengatakan, pemerintah Kabupaten Bengkalis mengapresiasi yang setinggi tingginya kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkalis dan pihak legislative khususnya Komisi IV atas inisiasi serta perhatian terhadap tumbuh kembang serta pengasuhan anak sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan.
“Khususnya untuk pola asuh serta tumbuh kembang anak, penerapannya membutuhkan kesungguhan, kesabaran dan pengetahuan. Karena jika kita dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak anak akan tumbuh menjadi manusia yang terbimbing dalam menjalani kehidupan,” pesannya.
Peserta Pelatihan Mengikuti Pelatihan Dengan Khidmat
Di Kabupaten Bengkalis, dijelaskannya setiap tahunnya banyak terjadi kasus yang dilaporkan baik kasus kekerasan fisik, psikis, penelantaran dan kekerasan seksual dan 80 persen dalah kasus KDRT dan kasus kekerasan seksual terhadap anak ini adalah aib.
“Hal ini terjadi, dikarenakan faktor pola asuh orangtua yang salah, yang tidak lagi sesuai denga situasi, kondisi dan perkembangan zaman serta tidak sesuai dengan petunjuk dan ajaran islam. Padahal islam telah memberikan solutif terhadap pola asuh dan tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dan masa pertumbuhannya sebagaimana yang telah dipraktekan Rasulullah SAW. Adapun pola asuh diantaranya membimbing cara belajar sambil bermain, pda jenjang 0 -7 tahun, menanamkan sopan santun dan disiplin pada jenjang usia 7 -14 tahun dan ajaklah berukar pikiran jenjang usia 14 - 21 tahun dan kemudian lepaskan mereka untuk mandiri,” terangnya.**(adv)
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.