KPR Polbeng Dinilai Tidak Konsisten dan Independen Dalam Pemira Polbeng Tahun 2022
dibaca: 2175 kaliBerita Sebelumnya
- UKM Kesenian Bathin Alam Sukses Gelar Festival Band di Acara Polbeng Fest 2025
- Berita Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
- Pemdes Pematang Duku Ikuti Pawai Taaruf Sukseskan MTQ Ke - 57 Kecamatan Bengkalis
- Info Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
Berita Terkait
- PMII Bengkalis Mengalami Kemunduran, Alif Rivaldi Siap Ambil Alih Kepemimpinan
- Didepan Majlis Hakim, Hendri Zanita, SH, MH Bacakan Pledoi Terdakwa Asiah alias Asin
- Dosen Elektro Polbeng Serahkan Running Text Sebagai Media Informasi di BAAK Polbeng
- Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi Website Untuk Menunjang Kegiatan Ditengah Masyarakat
- Memperingati Hari Sumpah Pemuda, IMKABUBA Gelar Kegiatan Turnamen Cup I 2022
- PD Hima Persis Bengkalis Buka KABAH Ke-V
BENGKALIS - Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) akan melakanakan helat Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang merupakan pesta demokrasi kampus guna memilih pemimpin organisasi kemahasiswaan yang akan diselenggarakan langsung oleh KPR (Komisi Pemilihan Raya).
Tahapan demi tahapan telah dilaksanakan mulai dari sosialisasi yang dilaksanakan sejak 02 Oktober 2022 lalu, artinya satu bulan telah berlalu akan tetapi sampai detik ini tidak ada perkembangan geliat ajang bergengsi tersebut, dari mulai pengunduran jadwal yang sudah ditetapkan sampai alibi penyelenggara dengan alasan yang kurang tepat.
Hal ini mendapat respon dari berbagai kalangan, salahsatunya dari Calon Presma Rozy Mulyadi “Akibat pengunduran jadwal yang terus dilakukan oleh KPR menimbulkan spekulasi negatif terhadap lembaga yang di bentuk MPM (Majelis Perwakilan Mahasiswa) tersebut. Saya menduga adanya indikasi keberpihakan dari KPR ke paslon lainnya, hal ini di rasakan karena ada indikasi kebocoran data berkas persyaratan paslon yang dimana Paslon diminta untuk menerima kembali berkas yg sudah di validasi lengkap oleh KPR tersebut” Ujar Rozy selaku Capresma Polbeng tahun 2023 -2024.
“Dan juga dari pantauan kita ada pihak-pihal yang berusaha menggagalkan salah satu paslon dengan cara mendoktrin atau menghasut orang lain untuk menarik dukungan yang di buktikan dengan KTM yang telah diberikan mahasiswa untuk mendukung paslon, dimana KTM tersebut merupakan persyaratan pencalonan” Sambung Rozy.
Disinggung Rozy bahwa hal tersebut bisa stigma buruk bagi pesta demokrasi mahasiswa di Polbeng, karna terindiksi sebagai perbuatan kampanye gelap, melakukan kampanye sebelum waktunya. **
Print Berita1 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.


Bg ga malu internal kampus sendiri di umbar?? Muka dia juga tuh di pampang