H. Bagus Santoso: STAIN Bengkalis akan Lebih Hebat dari Hari ini
dibaca: 3243 kaliBerita Sebelumnya
- Berita Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
- Pemdes Pematang Duku Ikuti Pawai Taaruf Sukseskan MTQ Ke - 57 Kecamatan Bengkalis
- Info Kehilangan Surat Tanah Atas Nama Bukhori, HS
- PMII Bengkalis Bersinergi Dengan PLN Bengkalis: Wujudkan Akses Listrik Gratis Lewat Program Light Up
Berita Terkait
- Kasmarni Siap Perkuat STAIN Bengkalis, Dukung Peralihan Status ke IAIN
- STIE Syariah Bengkalis Bersama Pengadilan Agama, Teken MoU Kerjasama Pendidikan dan Riset
- Cegah Meluasnya Covid-19, Seluruh ASN dan Tenaga Honorer Dinas PUPR Bengkalis Lakukan Sweb Masal
- Pekerjaan Pembangunan Kantor Camat Talang Muandau Tender Ulang, Ini Penjelasan Plt Kadis PUPR
- KDI dan Masyarakat Bengkalis Ucap Selamat dan Terima Kasih atas Peresmian Tol Permai Oleh Jokowi
- Pemuda Pancasila dan Warga (Pandawa) Siap Menangkan KBS.
BENGKALIS – Calon Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso percaya bahwa perguruan tinggi STAIN Bengkalis akan terus berkembang dan lebih hebat dari hari ini. Suatu saat, STAIN akan melahirkan pemikir dan pemimpin besar di Indonesia, khususnya di Bengkalis, Riau.
Hal itu disampaikan Bagus Santoso yang juga merupakan alumni STAIN Bengkalis angkatan 1998 kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020). “Dulu namanya masih STIT Al-Kaustar, mahasiswanya masih 7 orang. Sekarang sudah berkembang cukup pesat, jadi saya optimis kalau kedepan STAIN akan semakin hebat dan bedelau,” ujarnya.
Sedikit menyibak ke belakang sejarah STAIN Bengkalis, Bagus mengatakan, STIT Bengkalis yang merupakan cikal bakal STAIN Bengkalis berdiri pada tanggal 17 Juli 1988, dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Kautsar (YPIA). “Berawal dari keprihatinan Pak Asyari Nur, ketika itu beliau pegawai Departemen Agama, yang melihat sangat minimnya SDM Kabupaten Bengkalis khususnya aparatur pemerintahan yang berkualifikasi sarjana (S-1),” ujar Bagus.
Singkat cerita, sambung Bagus, lalu berdirilah STIT yang merupakan singkatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Kautsar dengan lokasi di Jalan Pembangunan. Gedungnya menumpang di SLB dan jumlah mahasiswanya pun masih bisa dihitung dengan jari. “Mahasiswa seangkatan saya hanya 7 orang, satu diantaranya sangat istimewa dialah Nona Siti Aisyah istri tercinta,” ujar Bagus sambil tersenyum.
Dikatakan, seiring berjalannya waktu STIT Al-Kautsar ditingkatkan statusnya menjadi STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) dan berlanjut menjadi STAIN melalui perjuangan yang panjang dan heroik. Saat itu dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bengkalis turut serta bersama H Asyari Nur, almarhum Rahman Jalil, Prof Syamsulnizar, Utadz Edy dan kawan-kawan lainnya mengikhlaskan Perguruan Tinggi swasta yang demi kemajuan pendidikan menjadi PT Negeri.
“Sekarang STAIN menjelma menjadi perguruan tinggi ternama dan dikenal luas tidak hanya di Kabupaten Bengkalis melainkan juga Riau dan nasional,” ujarnya.
Melihat sejarah perkembangan STAIN sejak mulai berdiri, sambung Bagus, maka dirinya sangat optimis kelak STAIN akan semakin hebat. “Bahwa STAIN adalah Kampus primadona orang Bengkalis. Insyaallah akan melahirkan pemikir dan pemimpin besar di Indonesia terkhusus di Bengkalis Riau. Amin,” harapnya. (rls)
Penyunting : Supian
Print Berita8 Komentar
-
758539
01 November 2021 - 04:43:54 WIB
<a href=http://astromectoli.com/>how to buy stromectol</a>
<a href=https://asildenshop.com/>trusted viagra generic</a>
-
469688
05 Desember 2021 - 16:51:56 WIB
<a href="http://abuyzithromaxi.com/ ">what is zithromax</a>


<a href=https://abuypropecian.com/>propecia online australia</a>