Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kab. Bengkalis di 5 Kecamatan
dibaca: 164 kaliBerita Sebelumnya
- Cagubri Abdul Wahid Targetkan Ekonomi Riau Tumbuh Diatas 7 Persen
- Cagubri Abdul Wahid Targetkan Ekonomi Riau Tumbuh Diatas 7 Persen
- Resmikan Posko Pemenangan di Ujung Batu, Abdul Wahid Dapat Dukungan Tokoh Rohul
- Resmikan Posko Pemenangan di Ujung Batu, Abdul Wahid Dapat Dukungan Tokoh Rohul
Berita Terkait
- Model Pelayanan Bagi Pemerintahan Desa Kab. Bengkalis (Sektor Kepulauan) 6 Kecamatan
- Implementasi SPM, Naskah Dinas Serta Model Layanan Desa di 5 Kecamatan
- Dalam Kunjungannya, Cagubri Abdul Wahid Komitmen Bagun Bengkalis
- Bacagubri Abdul Wahid Komitmen Realisasikan Jembatan Pakning - Bengkalis
- Satu Satunya Cagubri yang hadir, Abdul Wahid di Kenalkan Kepada Seluruh Kader PDI Perjuangan
- Satu Satunya Cagubri yang hadir, Abdul Wahid di Kenalkan Kepada Seluruh Kader PDI Perjuangan
BENGKALIS - Politeknik Negeri Bengkalis dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bengkalis kembali melangkah maju dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) pada 4 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Matching Fund tahun 2024, yang dipimpin oleh Fuad Asrofillah sebagai Ketua Program Matching Fund. Senin (5/8/2024).
FGD ini diadakan untuk merumuskan kebijakan dan rencana aksi taktis yang akan diterapkan di lima kecamatan sektor daratan Kabupaten Bengkalis, yakni Kecamatan Bengkalis, Bantan, Siak Kecil, Bukit Batu, dan Bandar Laksamana. Dalam diskusi yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, dibahas berbagai isu kritis dan solusi strategis untuk menangani kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Fuad Asrofillah, Ketua Program Matching Fund, menyatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak serta tantangan yang dihadapi oleh setiap kecamatan, dan kemudian merumuskan strategi yang sesuai dengan karakteristik lokal. "Kegiatan ini sangat penting dalam memastikan bahwa setiap kebijakan yang dirumuskan benar-benar responsif terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat," ujarnya.
Diskusi dalam FGD mencakup berbagai topik, termasuk pemetaan data sosial-ekonomi, analisis faktor penyebab kemiskinan, serta pendekatan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para peserta FGD berperan aktif dalam menyumbangkan ide dan pandangan mereka, sehingga diharapkan kebijakan yang dihasilkan bersifat inklusif dan komprehensif.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Politeknik Negeri Bengkalis dan DPMD Kabupaten Bengkalis berupaya membangun sinergi yang kuat antara berbagai pihak terkait, guna menciptakan rencana aksi yang efektif dan berkelanjutan. Hasil dari FGD ini akan menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek hingga menengah, dengan tujuan utama mengentaskan kemiskinan ekstrem di lima kecamatan tersebut.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Bengkalis. "Kami berharap, rencana aksi yang dihasilkan dari FGD ini dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan perubahan nyata bagi masyarakat," tambah Fuad Asrofillah.
Dengan demikian, Kabupaten Bengkalis diharapkan dapat terus bergerak menuju penghapusan kemiskinan ekstrem, dengan kebijakan yang tepat sasaran dan rencana aksi yang terukur.**
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.