Miras Bertebaran di Lapangan Tugu Bengkalis: Lemahnya Pengawasan atau Kolusi Aparat?

dibaca: 480 kali
Oleh: Admin Hukrim | Sabtu, 17 Mei 2025 - 21:16:27 WIB

Miras Bertebaran di Lapangan Tugu Bengkalis:  Lemahnya Pengawasan atau Kolusi Aparat?

Puluhan Botol Miras di Lapangan Tugu Bengkalis

BENGKALIS - Penemuan puluhan botol minuman keras (miras) kosong yang tertata rapi di Lapangan Tugu Jalan A. Yani, Bengkalis, Sabtu pagi (17/5/2025), bukan sekadar pemandangan mengejutkan, melainkan indikasi kuat lemahnya penegakan hukum dan bahkan indikasi kolusi di Kabupaten Bengkalis.  

 

Para ibu-ibu yang hendak senam pagi menjadi saksi bisu pemandangan memprihatinkan ini,  menemukan botol-botol miras yang seolah sengaja ditata rapi, bukan dibuang sembarangan.  Pertanyaan besar pun muncul:  apakah ini murni karena lemahnya pengawasan aparat, atau ada indikasi yang lebih serius, seperti pembiaran atau bahkan keterlibatan oknum tertentu?

 

Ketua PMII Bengkalis, Syahrul Mizan, mengecam keras temuan ini.  "Penataan botol miras yang rapi di tempat umum bukanlah kebetulan. Ini menunjukkan kurangnya pengawasan dan, yang lebih mengkhawatirkan,  mungkin adanya pembiaran atau bahkan perlindungan dari pihak berwenang," tegas Mizan.  Ia menekankan bahwa peredaran miras secara bebas tidak hanya memicu kenakalan remaja dan kriminalitas, tetapi juga mencerminkan buruknya pengawasan dari aparat.

 

Surat resmi yang telah diajukan PMII Bengkalis kepada Polres Bengkalis terkait permasalahan-permasalahan seperti ini beberapa waktu lalu hingga kini masih diabaikan.  Kurang responsif ini bukan hanya menunjukkan lemahnya komitmen aparat dalam memberantas penyakit masyarakat, tetapi juga menimbulkan kecurigaan akan adanya upaya untuk menutup-nutupi peredaran kasus ini.  Mizan mendesak  instansi terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh, bukan hanya sebatas penindakan terhadap botol-botol miras yang telah ditemukan, tetapi juga menelusuri jaringan peredarannya hingga ke akar permasalahan.

 

PMII Bengkalis menuntut tindakan tegas dan transparan dari aparat penegak hukum.  Ketiadaan respon atas audiensi tersebut merupakan bukti nyata lemahnya komitmen aparat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat Bengkalis.  Kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Bengkalis tengah berada di titik nadir, dan kasus ini menjadi ujian nyata bagi integritas dan profesionalisme aparat.  Tindakan nyata, bukan hanya janji-janji, yang dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.**(rls)

  Print Berita

0 Komentar

Tulis Komentar

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Komentar Facebook