Songket Melayu Menjadi Primadona, Paling Diburu Jelang Lebaran
dibaca: 3394 kaliBerita Sebelumnya
- Sah, KPU Riau Tetapkan Paslon Abdul Wahid - SF Hariyanto Sebagai Gubernur Terpilih Pilkada 2024
- DPMD Bengkalis Kolaborasi Bersama Polbeng Taja FGD Disemenisasi Dana Padanan 2024
- Bupati Bengkalis Kasmarni Terima Audiensi PWI, Bahas Pelantikan Pengurus Baru
- Bentuk Kepedulian Kepada Warga, Pemdes Senderak Salurkan Bantuan Sembako
Berita Terkait
- Rawat Semangat Berbagi, Garda Bangsa Bagikan Takjil Untuk Warga Bengkalis
- UKM EC.COM Polbeng Taja Kegiatan BPEO Tahun 2023
- Pastikan Kondisi Masyarakat Aman, Kapolda Riau Turun dan Pimpin Langsung Patroli
- Wakili Bupati, Kadis Perkebunan Ikuti Rakornas Kelapa Sawit di Jakarta
- Forum Perangkat Daerah, Dinas Perkebunan Bahas Renja 2024
- Penyegelan Resort Pulau Bawah Riau
OPINI - Salah satu identitas budaya Indonesia yang menjadi warisan dari leluhur yakni songket Melayu. Kain songket melayu dari corak, warna dan cara mengenakannya, mempunyai simbol dan identitas pemiliknya menurut masyarakat melayu, dahulu kain songket hanya digunakan oleh kesultanan dan kaum bangsawan, namun kini kain songket melayu dapat digunakan oleh semua kalangan.
Kain tenun tradisional khas melayu Riau yang menjadi incaran masyarakat melayu khususnya di daerah Bengkalis, tak hanya pada saat acara pernikahan, masyarakat Bengkalis juga menggunakan kain tenun songket melayu untuk acara resmi lainnya seperti upacara adat dan lain sebagainya. Tak heran banyak juga masyarakat yang mengincar kain songket melayu menjelang lebaran tiba.
Dengan keindahannya kain tenun songket yang menggunakan benang emas atau perak ini ditenun hingga membentuk sebuah motif, dan membuat penampilan terkesan mewah. Biasanya kain tenun songket ini banyak dipakai untuk dijadikan sebagai baju seragam keluarga, kain sampin atau pelengkap busana yang dililitkan pada bagian luar baju melayu pria, dijadikan tanjak kepala, dan bahkan dijadikan produk kerajinan lainnya.
Salah seorang penenun Nova Angriani, mengungkapkan menjelang lebaran ini omset dari penjualan kain tenun songket tak kalah banyaknya dari hari biasa. Banyak pesanan kain songket saat musim-musim pernikahan, biasanya untuk dijadikan baju seragam keluarga. Akhir-akhir ini ada juga beberapa keluarga yang menempah kain tenun songket untuk dijadikan baju lebaran di hari raya pertama.
Bisa ditemui pada saat pagi lebaran Idul Fitri, banyak masyarakat terutama laki-laki melayu menggunakan kain songket untuk dijadikan sebagai kain sampin yang dipadukan dengan baju kurung melayu atau biasa di sebut teluk belanga.**
Penulis : Saramadina Mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Kampus Institut Seni Indonesia Padangpanjang - Sumbar
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.