Mahasiswa KKN STAIN Bengkalis Desa Bantan Sari Taja Sosialisasi Kearifan Lokal
dibaca: 1156 kaliBerita Sebelumnya
- Cagubri Abdul Wahid Akan Serius Membina Atlet - Atlet Riau Agar Berprestasi
- Cagubri Abdul Wahid Akan Serius Membina Atlet - Atlet Riau Agar Berprestasi
- Abdul Wahid : Mari Kita Tolong Kampung Kita Dengan Cara Pilih Pemimpin Yang Amanah
- Abdul Wahid : Mari Kita Tolong Kampung Kita Dengan Cara Pilih Pemimpin Yang Amanah
Berita Terkait
- Mahasiswa KKN STAIN dan KKN UNRI Sukses Gelar Pembukaan Festival Anak Soleh
- STIE Syariah Gelar Acara Lepas Pelepasan Mahasiswa KKN, K2P dan Magang Profesi di Thailand
- STIE Syariah Gelar Acara Lepas Pelepasan Mahasiswa KKN, K2P dan Magang Profesi Internasional di Thai
- Atlet Panjat Dinding STAIN Bengkalis Sukses Raih Emas Pada Ajang PKM Se- Sumatera
- Gandeng PWI, BCN Gelar Ekraforia Meriahkan Hari Jadi ke 511 Bengkalis
- Tim Volly Ball Putra Desa Kembung Baru Berhasil Meraih Juara 1
BENGKALIS - Salah satu upaya untuk memperkuat moderasi beragama serta mengangkat alat kesenian tradisional agar dikenal masyarakat luas, mahasiswa KKN STAIN Bengkalis Desa Bantan Sari kembali menggelar acara seminar kearifan lokal dengan mengangkat tema "Sosialisasi pentingnya melestarikan alat kesenian kompang dikalangan pemuda pemudi Desa Bantan Sari". Senin (14/08/2023)
Sosialisasi tersebut, berlangsung di Kantor Kepala Desa Bantan Sari sekira pukul.10.00 WIB, secara resmi acara dibuka langsung oleh Kepala Desa yang diwakili Sekdes Bantan Sari Sumarni.
Acara dihadiri Sekdes Bantan Sari Sumarni, Ketua BUMDes Hadi Sofyan, Kepala Dusun Bengkuang Baru Samsir, Kepala Dusun Tua Tengah Hardi, Kepala Dusun Tua Makmur Narto, tokoh pemuda dan pemudi, tokoh perempuan, perangkat Desa dan masyarakat.
Seperti diketahui bahwa, moderasi beragama dan kearifan lokal merupakan program nasional yang sudah tertuang didalam dokumen RPJMN. Kearifan Lokal itu sendiri memiliki arti suatu tradisi kebudayaan yang diwariskan kepada masyarakat secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Kepala Desa yang diwakili Sekdes Bantan Sari Sumarni dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Bantan Sari sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN pada hari ini sekaligus mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing lapangan (DPL), Askana Fikriana yang sudah mengagas acara dan seluruh mahasiswa KKN STAIN Bengkalis dan para undangan yang turut mensukseskan acara sosialisasi kompang kali ini.
Sumarni dalam sambutan itu juga mengatakan bahwa, saat ini alat kesenian tradisional yang paling populer dan banyak digunakan oleh kelompok masyarakat Desa Bantan Sari dalam setiap acara yaitu alat kesenian kompang.
Sambungnya lagi, kompang merupakan jenis alat kebudayaan tradisional yang didalamnya banyak mengandung nilai-nilai agama, pesan moral ataupun pesan yang bersifat kebaikan.
Sementara itu, Hadi Sofyan selaku narasumber dalam acara sosialisasi tersebut, mengungkapkan bahwa alat kesenian tradisional seperti kompang yang kita bahas kali ini merupakan jenis alat kesenian yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam setiap mengelar acara.
Lebih lanjut Hadi Sofyan juga mengatakan, kompang banyak digunakan dalam acara pesta nikah kawin, pawai pada acara musabaqah Tilawatil Quran dan acara penyambutan pejabat negara Gubernur, Bupati ataupun Walikota.
Selain itu, Hadi Sofyan juga menambahkan bahwa alat kesenian kompang di Desa Bantan Sari sudah ada sejak dahulu, bertahan hingga sekarang. Cara memainkan kompang tidaklah begitu sulit asal masyarakat dan pemuda mau belajar untuk memperdalam teknik dan cara bagaimana memainkan kompang.
Hadi berharap bahwa acara sosialisasi kali ini, meskipun tidak begitu spesifik kami menyampaikan, paling tidak mahasiswa KKN dapat mengetahui secara garis besar ataupun fungsi dan kegunaan serta sejarah bahwa alat kesenian tradisional kompang sangat penting bagi masyarakat dalam menyemarakkan acara.**
Editor : SUPIAN
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.