Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Bengkalis 6 Kecamatan
dibaca: 207 kaliBerita Sebelumnya
- Cagubri Abdul Wahid Targetkan Ekonomi Riau Tumbuh Diatas 7 Persen
- Cagubri Abdul Wahid Targetkan Ekonomi Riau Tumbuh Diatas 7 Persen
- Resmikan Posko Pemenangan di Ujung Batu, Abdul Wahid Dapat Dukungan Tokoh Rohul
- Resmikan Posko Pemenangan di Ujung Batu, Abdul Wahid Dapat Dukungan Tokoh Rohul
Berita Terkait
- Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kab. Bengkalis di 5 Kecamatan
- Model Pelayanan Bagi Pemerintahan Desa Kab. Bengkalis (Sektor Kepulauan) 6 Kecamatan
- Implementasi SPM, Naskah Dinas Serta Model Layanan Desa di 5 Kecamatan
- Dalam Kunjungannya, Cagubri Abdul Wahid Komitmen Bagun Bengkalis
- Bacagubri Abdul Wahid Komitmen Realisasikan Jembatan Pakning - Bengkalis
- Satu Satunya Cagubri yang hadir, Abdul Wahid di Kenalkan Kepada Seluruh Kader PDI Perjuangan
BENGKALIS – Politeknik Negeri Bengkalis bersama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bengkalis kembali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari upaya strategis untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Matching Fund tahun 2024, yang dipimpin oleh Fuad Asrofillah, Ketua Program Matching Fund. Selasa (6/08/2024).
FGD ini diselenggarakan dengan fokus pada perumusan kebijakan dan rencana aksi taktis yang akan diterapkan di enam kecamatan sektor kepulauan Kabupaten Bengkalis, yakni Kecamatan Rupat, Rupat Utara, Bathin Solapan, Mandau, Pinggir, dan Tualang Mandau. Dalam forum diskusi ini, para pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah daerah, akademisi, serta perwakilan masyarakat setempat berkumpul untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di wilayah-wilayah tersebut.
Fuad Asrofillah menyampaikan bahwa FGD ini memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan yang akan diambil sesuai dengan kondisi lokal di setiap kecamatan. "Kami berupaya untuk memahami setiap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di sektor kepulauan ini, serta mencari solusi yang dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan," ujarnya.
Dalam FGD tersebut, berbagai isu utama seperti akses terhadap pelayanan dasar, pengembangan ekonomi lokal, serta peningkatan infrastruktur menjadi topik utama diskusi. Peserta FGD juga memberikan masukan berharga terkait peran serta masyarakat dalam mendukung program-program yang dirancang untuk mengurangi kemiskinan. Selain itu, pendekatan partisipatif yang digunakan dalam FGD ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
FGD ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan yang efektif. Hasil dari diskusi ini akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan strategis dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di enam kecamatan sektor kepulauan tersebut.
Melalui program ini, Politeknik Negeri Bengkalis dan DPMD Kabupaten Bengkalis berkomitmen untuk terus mendukung pengentasan kemiskinan melalui pendekatan berbasis data dan kolaboratif. "Kami berharap hasil dari FGD ini dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga masyarakat di kecamatan-kecamatan sektor kepulauan dapat merasakan dampak positif dari kebijakan yang diambil," tambah Fuad Asrofillah.
Diharapkan dengan perumusan rencana aksi taktis ini, Kabupaten Bengkalis dapat terus bergerak menuju penghapusan kemiskinan ekstrem yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain dengan karakteristik serupa.**
Print Berita0 Komentar
Tulis Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.