BI dan Abdul Wahid Gelar Diskusi Publik Bersama Komunitas Ekraf Bengkalis

dibaca: 1375 kali
Oleh: Editor Ekonomi | Selasa, 31 Oktober 2023 - 12:59:17 WIB

BI dan Abdul Wahid Gelar Diskusi Publik Bersama Komunitas Ekraf Bengkalis

Foto : Anggota DPR RI Abdul Wahid didampingi Ketua BCN Bengkalis Riza Zuhelmy dan Dosen STAIN Bengkalis Ade Idra Suhara

BENGKALIS - Bank Indonesia bersama Anggota Komisi XI DPR RI H. Abdul Wahid menggelar diskusi publik dengan tema Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian Indonesia. Kegiatan dilaksanakan di halaman depan Sekretariat BMS jalan Antara Bengkalis, Minggu sore (29/10/23).

 

Tampak hadir pelaku pelaku UMKM, perwakilan komunitas ekonomi kreatif, perwakilan masyarakat dan pemuda dari desa di kecamatan Bengkalis dan Bantan.

 

Dihadapan Deputi Bank Indonesia Perwakilan Riau Sudiro Pambudi dan H. Abdul Wahid, ketua panitia pelaksana Riza Zuhelmy menyampaikan kegiatan ini sengaja dilaksanakan di BMS karena merupakan rumah kolaborasi antara pelaku kreatif dan UMKM dalam pengembandari promosi dan pemasaran produk.

 

"Produk UMKM di Bengkalis tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya, melalui kolaborasi lintas subsektor ekonomi kreatif disini diharapkan dapat meningkatan promosi dan pemasaran agar pelaku UMKM bisa bertumbuh dan naik kelas," kata Riza yang juga merupakan Ketua Bengkalis Creative Network.

 

Sementara itu Abdul Wahid mengatakan industri kreatif adalah industri masa depan yang harus menjadi perhatian semua pihak dan creative hub menjadi sebuah kebutuhan untuk menunjangnya.

 

"Industrik Kreatif saat ini menjadi primaoda dan masa depan perekenomian negara. Kami sangat memahami untuk memajukan industri kreatif di tanah air termasuk di daerah, negara harus hadir untuk menyediakan sarana dan prasarananya. Mudah-mudahan kehadiran saya bersama BI bisa menjadi bagian dari itu", terang Abdul Wahid yang juga merupakan Ketua IKA UIN Suska Riau.

 

Program Sosial Bank Indonesia

Deputi BI perwakilan Riau, Sudiro Pambudi memaparkan peran Bank Indonesia dalam perekenomian.

 

"BI harus bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengendalikan harga agar daya beli masyarakat bisa terkendali dan BI masuk di TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) bersama Pemda, Bulog melakukan koordinasi bahan bahan pokok," terang Pambudi.

 

Kemudian Deputi BI perwakilan Riau menambahkan industri kreatif dan UMKM masuk dalam perhatian BI melalui Program Sosial Bank Indonesia.

 

"Kami juga mendorong pelaku UMKM untuk maju dan berkembang dan BI akan membantu UMKM secara kelompok yang sesuai denhan ketentuan akan diverifikasi, bantuannya bisa dalam bentuk barang atau paralatan usaha," ujar Sudiro Pambudi.

 

Kedua narasumber menegaskan pelaku usaha yang mengalami jatuh bangun akan menjadi kreatif dan tahan banting. Kebijakan pemerintah harus didorong memberikan perhatian dan dukungan bagi pengembangan industri kreatif terutama yang membuat kebijakan legislatif dan eksekutif.

 

Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dari Jhonny pelaku UMKM desa Penebal bidang kuliner bahan baku magrove mengutarakan permasalahan adalah pemasaran dan modal usaha dan Zamri dari desa Teluk layak pelaku penghijauan magrove minta dukungan penanggulangan abrasi pantai.

 

Sebelum acara dimulai Abdul Wahid dan Sudiro Pambudi diajak melihat pameran produk dari UMKM peserta diskusi dan kunjungan review BMS dipandu oleh Ketua BMS Adek Rianto.

 

Kegiatan diskusi publik ini dipandu Ade Idra Suhara akademisi STAIN Bengkalis dan dihibur oleh personil Bengkalis Music Space mengiringi dengan lagu dan musik dihadapan Deputi BI perwakilan Riau dan anggota DPR RI Komisi XI.

 

Turut hadir dalam acara itu, anggota DPRD Provinsi Riau Ade Agus Hartanto dan Sekretaris Komisi IV DPRD Bengkalis Irmi Syakip Arsalan.**



  Print Berita

0 Komentar

Tulis Komentar

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Komentar Facebook